Sabtu kemarin saya memberikan semiloka dengan topik "Be Entrepreneur or Worker by Mind Power" yang diikuti oleh hampir 80% adalah para mahasiswa dan 20% para karyawan dan wirausaha. Topik yang saya bawakan adalah bagaimana seseorang mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang entrepreneur atau seorang karyawan yang berhasil. Antusias dari peserta sangat luar biasa, dan testimoni mereka seusai mengikuti semiloka dari Solution Mind Development ini sangat positif demi kemajuan achievement mereka baik sebagai wirausaha maupun dlm berkarir sebagai karyawan. Oya kok bawa-bawa telur segala .... Ya di semiloka ini ada beberapa game yg saya bawakan, dan salah satunya adalah telur.
Di saat saya berikan game berupa permainan lempar melempar bola pingpong, banyak peserta yang berani maju ke depan untuk tampil. Hampir semua mengacungkan jarinya sebagai tanda bersedia menjadi partisipan di game tersebut. Sedikitnya 5 pasangan maju kedepan saling melempar dengan mulai jarak yg terdekat sampai dengan jarak yang lumayan jauh sampai dengan 4-5 meter. Terlihat mereka tanpa beban sedikitpun saat melempar bola pingpong ke arah pasangannya dan si pasangan selalu mampu menangkap bola itu dengan mudahnya. Dan ke-5 pasangan yang maju tersebut berhasil semua tanpa ada kesalahan berarti.
Di game tsb saya juga telah membawa beberapa telur, dan saya tunjukkan saat tangan saya memecahkan telur tersebut dengan mudahnya. Kemudian saya minta sekali lagi kepada peserta semiloka, siapa yang bersedia maju membantu saya permaianan lempar dan tangkap telur. Hampir semua peserta terdiam dan tidak ada satupun yang berani mengacungkan tangan.
Pada akhirnya saya menunjuk 2 orang yang sudah sempat maju dan berhasil saat lempar tangkaap bola pingpong, untuk menjadi partisipan di game lempar tangkap telur. Terlihat mereka mulai khawatir, cemas, takut yg jelas terlihat dari self talk dan bahasa tubuhnya. Akhirnya merekapun mulai saling lempar dan tangkap di jarak mulai dekat dan terus bergerak menjauh. Dan ternyata belum sampai sejauh seperti saat lempar tangkap bola pingpong, pasangan itu tidak berhasil menangkapnya dan telur pecah.
Pelajaran apa yang bisa dipetik disini adalah bagaimana kuatnya self talk negatif seseorang akibat rasa khawatir, cemas, takut salah, takut telur pecah dst yang pada akhirnya membuat dan membatasi kemampuan dirinya yang jelas-jelas mampu menangkap bola pingpong dalam jarak yg lebih jauh dan ternyata itu tidak berlaku pada sebuah telur. Mind Set di awal sangat menentukan keberhasilan anda. Jika anda tetap menganggap telur seperti halnya bola pingpong pastilah anda mampu menangkapnya dengan baik. Demikian juga jika anda ingin menjadi seorang wirausaha yang berhasil atau karyawan yang berhasil kelolalah self talk negatif menjadi selalu positif dan optimis.
Jika anda ingin belajar lebih jauh atau ingin menyelenggarakan semiloka untuk topik sejenis silakan hubungi Head Office Solution Mind Development.
Sabtu, 28 Juni 2008
Antara Bola Pingpong dan Telur
Minggu, 22 Juni 2008
Mengalahkan rasa takut
Minggu kemarin tanggal 22 Juni 2008, saya kembali meberikan motivasi training dan mental trainer pada acara "Campus Gathering" yang diikuti oleh beberapa Universitas di seperti Universitas Brawijaya, Universitas Malang, VEDC, Politeknik Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah dan beberapa Universitas Swasta lainnya. Acara diselenggarakan di lokasi Rafting / arung jeram SONGA Pekalen Probolinggo. Momen kali ini adalah bagaimana peserta bisa menghancurkan hambatan mental rasa takut. Kebetulan anak saya yang masih SD saya ajak turut serta sebagai role model.
Apa sebenarnya takut itu? Takut sebenarnya adalah sebuah imajinasi dari pikiran manusia yang tercipta sebelum orang tersebut bertindak. Takut hampir menghantui sebagian besar diri kita. Ada orang yang takut gagal, taakut berusaha, takut menikah, takut diberi target, taget diberi tanggung jawab, takut melihat masa depan, takut saat memasuki dunia kerja, takut bersaing dan segala macam rasatakut lainnya.
Imajinasi negatif yang tergambar dan menjadi perasaan takut seringkali menjadi hamabatan mental seseorang untuk meraih goal dan tujuan dalam hidupnya. Rafting adalah salah satu cara untuk menghancurkan hambatan mental seseorang. Pada saat para peserta dibawa menuju lokasi arung jeram banyak yang sebenarnya dihinggapi oleh rasa cemas, khawatir dan takut. Bayangan air yang bergolak, dengan batu-batu besar yang bisa sewaktu-wktu menghantam diri kita membuat rasa takut semakin menguat. Terlebih jika peserta tidak bisa berenang. Bagaimana nanti jika tenggelam, celaka, perahu terbalik dan seterusnya. Pertanyaan negatif muncul di benak masing-masing.
Termasuk kedua anak saya. Anak saya yang sulung sangat optimis sekali, terlihat antusiasmenya untuk mengikuti acara ini. Sedangkan anak saya yang kecil mulai menangis, gelisah dan yang pasti ia berimajinasi negatif. Hal itupun terjadi pada para peserta lain yang notabene sudah dewasa. Namun setelah rafting dilalui di setiap jeram demi jeram dengan berbagai tingkat kesulitannya, anak saya yang kecil terlihat semakin enjoy dan mulai melupakan rasa takutnya.
Rasa takut adalah sesuatu yang semu. Rasa takut harus dilawan dengan melalui ketakutan itu sendiri. Di saat takut dilalui maka dengan sendirinya rasa takut itu hilang dan lenyap berganti menjadi rasa enjoy dan antusias. Kebiasaan menghadapi tantangan dan mengalahkan ketakutan akan menjadi pola dan pattern di pikiran kita, yang pada akhirnya mampu meraih goal dan tujuannya.
Tips penting bagi anda untuk mengalahkan rasa takut adalah ketahui anda mau kemana dan dari mana. Lalui saja perjalanannya dengan rasa senang sampai ke tempat tujuan, sebagaimana kedua putri saya yang mampu mengalahkan rasatakut sampai ke finish. Demikian juga dengan peserta Campus Gathering yang lain.
Jika anda berminat dengan event semacam ini, hubungi Solution Mind Development
Jumat, 20 Juni 2008
Berdalih mencari alasan adalah sumber kegagalan
Pernahkah anda mendengar orang yang selalu berdalih dan mencari-cari alasan setiap mendapat perintah? Berusaha mencari alasan sebelum bertindak? Bagaimana perasaan anda jika orang yang anda minta untuk meraih sesuatu tetapi selalu sembunyi dibalik dalih dan alasan-alasan? Ya hal ini biasa terjadi di sekitar kita. Bahkan mungkin juga berlaku pada anda juga. Mencari alasan sebenarnya adalah sebuah bentuk rasa pesimis. Seseorang yang selalu mencari cari alasan sebelum bertindak biasanya takut keluar dari zona kenyamanannya. Dia selalu melihat kesulitan di dalam setiap kesempatan yang dia punya. Dia takut bertanggungjawab atas apa yg menjadi tantangan baginya.
Mencari alasan adalah sebuah perilaku penakut dan khawatir atas sebuah tantangan. Perilaku tersebut membuat malas untuk bertindak, dan biasanya pola yang sudah tercetak di pikiran ini hanya mampu memandang setiap tugas sebagai beban yang berat untuk dipikul. Pikiran mereka terbiasa terfokus pada sesuatu yang tidak mereka inginkan.
Hukum pikiran adalah bagaimana pikiran bergetar ke arah positif. Di saat rasa pesimis muncul dan segala alasan dikeluarkan sebagai pembenar, maka sudah pasti pikiran fokus pada alasan-alasan yang cenderung melihat sebuah kegagalan. Fokus pikiran yang demikian, mengakibatkan seluruh potensi diri mengikuti dan fokus untuk merealisasikan alasan-alasan yang telah dibuat di dalam pikiran. Pikiran selalu disibukkan dengan alasan-alasan, tatkala dihadapkan pada sebuah tantangan.
Akibatnya outcome yang dihasilkan adalah sebuah kegagalan. Bagaimana mengatasi hal itu? Selalulah optimis. Pandanglah sebuah target sebagai magnet yang menarik anda semakin tinggi dan bukan menganggap trget sebagai sebuah beban yang harus dipikul. Katakan ya pada setiap tantangan, dan jadikan feeling anda serasa sudah menggenggam tantangan itu saat ini. Memang hal itu memerlukan latihan dan konsistensi sehingga bisa merubah pola pikir yang ada.
Sembilan Puluh Sembilan Persen (99%) kegagalan datang dari mereka yang biasa mencari-cari alasan.
Minggu, 15 Juni 2008
Efek Placebo .. Sehat Berawal Dari Pikiran
Ada pengalaman yang lucu bagi saya, tetapi membahagiakan bagi teman saya. Selain therapy dengan menggunakan metode NLP, Hypnotherapy saya juga parktisi Energy Psychology. Dengan Energy Psychology kita mampu juga mengolah energy yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan diri maupun orang lain. Sebenarnya caranya cukup sederhana saja dan semua orang pasti bisa menguasainya. Tidak ada unsur mistis, magic atau yang berbau supranatural tetapi hanya pengaturan gelombang otak kita saja, pasti kita bisa menguasai energy penyembuhan diri yang biasa disebut juga reconnective healing. Lalu mana bagian cerita yang lucu ?? Sabar ya ...
Ceritanya begini, saya mempunyai teman yang seringkali meminta bantuan penyembuhan dengan energy. Sudah beberapa kali dan tampaknya manjur bagi teman saya ini. Beberapa penyakit yang dideritanya alhamdulillah bisa sembuh. Karena sudah menjadi langganan dan akhirnya dia menjadi sangat sugestif terhadap apa yang saya lakukan saat memberikan penyembuhan kepadanya.
Pada suatu hari dia menemui saya, dan dengan sedikit malu-malu mengutarakan maksudnya. Teman saya ini seorang penderita diabetes (kencing manis) yang sudah puluhan tahun lamanya. Suatu ketika ia menceritakan bahwa sudah beberapa lama terjadi gangguan disfungsi ereksi dan tentunya mengganggu disaat hubungan suami istri, dan ini sudah lumrah terjadi pada penderita diabetes. Dia meminta saya dengan malu-malu untuk membantu memberikan tambahan energy, sehingga "si burung" bisa berkicau malam nanti. Sebagai teman baik, saya menyanggupi setelah pulang kantor nanti jam 8 malan saya transfer energynya, dan saya minta dia dalam posisi siap menerima.
Pulang kantor karena kelelahan, saya tertidur setelah sampai di rumah dan lupa untuk memberikan transfer energy yang diminta teman saya tersebut. Pagi harinya, teman saya ini terlihat tersenyum dan buru-buru mendekati saya dan mengucapkan terimakasih karena "si burung" bisa berkicau dengan riangnya kemarin malam. Saya mengucapkan selamat kepada teman saya itu, namun di dalam hati saya teringat bahwa saya tidak membantu apapun semalam karena tertidur.
Dari cerita tersebut, ternyata keyakinan yang kuat teman saya tersebut terhadap penyembuhan yang saya lakukan sangatlah luar biasa. Bahkan sebenarnya tidak saya apa-apakan toh dia bisa menyembuhkan dirinya sendiri, inilah yang dinamakan efek placebo. Inilah luar biasanya pikiran yang diberikan Allah SWT kepada kita semua. Saat pikiran menjadi sebuah keyakinan, ternyata apa yang diinginkan mampu menjadi realita termasuk kesehatan kita. Sehat memang berawal dari pikiran ....
Salam,
Solution Mind Development
Selasa, 10 Juni 2008
Mau Jadi Ayam atau Elang .. Terserah Anda ..
Sepasang Elang sedang membangun sebuah sarang. Dan tak lama kemudian si elang betina bertelur. Sebuah telur jatuh dari sarangnya dan ditemukan oleh seorang peternak ayam. Telur elang itu dipungutnya dan ditempatkannya bersama telur ayam yang sedang dierami induknya. Setelah menetas bersama telur ayam yang lainnya, si elang hidup dan berperilaku seperti anak-anak ayam yang lainnya. Ia diasuh oleh induk ayam sampai dewasa.
Si elang selalu mengais tanah untuk mencari cacing dan serangga, bahkan ia berkotek dan berkokok seperti ayam. Kadang-kadang ia mengepak-nepakkan sayapnya lalu terbang beberapa meter saja seperti terbangnya ayaam-ayaam yang lainnya.
Suatu hari, si elang yang berperilaku seperti layaknya ayam melihat seekor elang yang dengan gagahnya terbang mengarungi angkasa luas. Si elang yang telah menjadi ayam itu berteriak : Wow hebat sekali !! Siapa dia? katanya penuh takjub
Itulah elang, si raja diraja dari segala burung! Sahut ayam yang lain. Kalau saja kita bisa , pasti luar biasa ya ... kata elang. Ah jangan mimpi!! Dia itu makhluk angkasa sedang kita makhluk bumi. Ingat kita hanyalah seekor ayam !! Kata ayam yg lain
Sampai akhir hayatnya elang itu makan, minum, menjalani hidup dan akhirnya mati sebagai seekor ayam, karena begitulah anggapannya tentang dirinya.
Cerita ini menunjukkan bahwa siapapun kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan kita. Dan nasib kita sangat ditentukan oleh kualitas persepsi terhadap diri kita sendiri. Mau jadi ayam atau elang pilihannya terserah anda ....
Kamis, 05 Juni 2008
Jangan Pernah Berhenti Seperti Air Yang Mengalir
Air adalah salah satu makhluk Allah yang banyak memberikan pelajaran hidup bagi kita. Air mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan ini. Dan air adalah sumber kehidupan di bumi ini. Air selalu bergerak mencari jalan ke arah yang rendah. Jika ia terhalang batu maka ia akan akan mengalir lewat celah atau membelok ke arah yang lain. Jika mengalir air menjadi bersih dan tidak berbau. Namun jika air berhenti mengalir, menggenang ia menjadi sumber penyakit, menjadi sarang nyamuk, bau dan kotor.
Belajar dari air, diri kita sebenarnya juga terdiri dari 70% air. Karena komposisi kita terbesar adalah air, hendaknya kita juga harus selalu mengalir. Selalu bersemangat, selalu berikhtiar, selalu bergerak untuk membuat kehidupan selalu dinamis. Selalu berusaha untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Jika kita berhenti beraktivitas, tidak bersemangat, tidak giat berusaha, maka kita tidak jauh berbeda dengan air yang berhenti mengalir. Akibatnya kita menjadi stagnan, tidak bergerak untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Problematika hidup senantiasa mendera hidup kita yang akhirnya kegagalan menjadi sahabt karib kita.
Seperti halnya air, dan diri kitapun adalah air, mengalirlah dan terus mengalir sampai ke tujuan akhir di samudera yang luas. Terus bergerak tiada henti berusaha menuju ke samudera kebahagiaan. Disanalah kita akan berhenti setelah mengarungi jalan, sungai berliku penuh bebatuan ....
.jpg)
.jpg)
