Solution Mind Development melayani In House Training, Motivation Training, Outbound Training, Coaching, Counseling, Hypnotherapy baik Personal maupun Corporate hubungi kami untuk temukan solusi ...

Google

Hubungi kami jika membutuhkan jasa motivation training untuk meningkatkan performa team anda, juga sales coaching & life coaching untuk mencapai kondisi puncak dan ikuti paket therapy personal untuk membongkar mental block serta menemukan solusi problematika anda. Kami juga melayani Outbound Training yang dikelola oleh SMD Adventure. We are your Trusted Partner

Jika ingin menjadi Event Organizer kami di lokasi Anda bisa send email ke solution.minddev@gmail.com atau call ke 0341-7097071 atau 0812 527 42542

Sabtu, 29 Januari 2011

Beda Keyakinan dalam Pernikahan

Pernikahan antar pasangan dalam beda keyakinan sudah sering terjadi. Banyak pasangan yang bisa langgeng menjalaninya, tetapi banyak pula yang menimbulkan masalah di dalam bahtera rumah tangganya. Bagaimana sebaiknya menjalani pernikahan dalam perbedaan? Bagaimana sebaiknya? Apakah harus dilanjutkan jika terjadi perbedaan yang prinsip menyangkut keyakinan?
Pada dasarnya sebuah pernikahan adalah menyatukan perbedaan antara 2 makhluk yang jelas berbeda laki-laki dan perempuan, berbeda sifat dan karakter yang terbentuk oleh 2 keluarga yang memang berbeda. Lalu bagaimana jika harus pasangan tersebut berbeda agama atau keyakinan?

Menikah dengan berbeda keyakinan bisa saja terjadi, asalkan memang benar-benar terjadi keikhlasan di dalam hati pasangan masing-masing atas komitmen perbedaan tersebut. Bukan karena demi cinta saja, dimana salah satu pihak mau menjalani pernikahan untuk syarat prosesi pernikahan seiman, tetapi setelahnya berjalan dalam keyakinannya sendiri-sendiri.

Mengapa harus benar-benar Ikhlas? Ya banyak hal yang bisa berdampak atas pernikahan yang dilandasi oleh perbedaan keyakinan. Masalah bagaimana keyakinan anak nantinya?, bagaimana kalo menikah kelak, masalah perwalian misalnya?, bagaimana orangtua yang menikah meninggal nantinya? bagaimana pembagian hak ahli warisnya dsb ..dsb..

Pernikahan sesungguhnya adalah menyatukan sesuatu yang berbeda, saling bertoleransi atas satu dan lainnya, tetapi menyangkut keyakinan sulit sekali dilakukan di dalam satu keluarga karena menyangkut hati masing-masing pasangannya. Pasti masih ada saja hal-hal yang mengganjal jika tidak dikomitmenkan di dalam kerelaan dan keikhlasan yang super tinggi tingkatannya sehingga tidak memicu konflik di kemudian harinya.

Manusia bisa saja bertoleransi dan hidup berdampingan secara damai dengan manusia lain didalam keberanekaragaman agama dan keyakinan, tetapi didalam hubungan suami istri ego saling memiliki, saling menguasai terkadang lebih sulit diatasi dalam perbedaan keyakinan. Sering diawal-awal pernikahan bisa berjalan lancar, tetapi disaat ada konflik kecil yang terjadi biasanya menyebabkan permasalah perbedaan keyakinan ini akan terbawa dan membuat runcing keadaan.

Bagi keluarga yang telah menikah dalam perbedaan keyakinan dan aman sentosa, langgeng sampai saat ini pastilah pasangan-pasangan tersebut memiliki keikhlasan super tinggi yang telah berhasil mengalahkan egonya masing-masing, dan selamat Anda telah berhasil menjalaninya. Namun bagi yang akan menikah dalam perbedaan keyakinan, sebaiknya masing-masing pasangan untuk tidak saling bersikukuh pada keyakinan masing-masing, sebaiknya selami, pelajari juga dengan sungguh-sungguh keyakinan pasangan Anda dengan menanggalkan ego bahwa keyakinan Andalah yang paling benar . Jika Anda telah pelajari, pahami dengan sungguh-sungguh sebagai makhluk berakal pastilah Anda bisa temukan mana yang tepat dan cocok bagi Anda.

Jika telah saling mau belajar, mau mendalami dan paham benar tentunya dari sumber-sumber yang jelas keilmuan agamanya, sumber yang tidak pula memihak, silakan komunikasikan kembali keyakinan apa yang harus dipilih oleh pasangan yang akan menikah tersebut. Mungkin kita masih bertanya lagi bagaimana dengan restu keluarga? Restu keluarga tentunya dibutuhkan, tetapi bukankah Anda yang akan menikah yang akan menjalaninya? Jadi keputusan tetap pada pasangan yang akan menikah. Tentukan keyakinan mana yang terbaik dan putuskan untuk membawa keluarga yang akan dibangun ini dalam persamaan keyakinan, sehingga tidak membingungkan anak-anak nantinya dengan permasalahan yang belum dikomitmenkan sejak awal pernikahannya.

Pesan saya tetaplah bertoleransi dengan siapapun orang yang berbeda keyakinan di luar keluarga yang kita bina, tetapi di dalam keluarga yang kita bina buatlah keluarga Anda dibangun didalam kesamaan keyakinan.

Salam,

Read More......

Kamis, 06 Januari 2011

Siapkan Mental Menjelang Ujian Nasional

Sebentar lagi Ujian Nasional akan diselenggarakan. Siswa kelas 6 SD, kelas 3 SMP, kelas 3 SMU dan sederajat akan mengikuti Ujian Nasional yang pelaksanaannya dimulai di bulan April 2011. Persiapan dari sisi akademik semakin ditingkatkan oleh sekolah-sekolah dimana putra-putri kita menempuh pendidikan. Kesiapan secara akademik perlu dilengkapi juga dengan kesiapan secara mental, emosi dan spiritual. Kesiapan mental sejak dini memberikan sumbangan peningkatan kemampuan yang signifikan bagi pelajar dalam menghadapi momen yang dianggap penting yaitu momen Ujian Nasional. Dalam membantu putra-putri untuk memiliki mental sukses, kami Solution Mind Development menyelenggarakan Therapy dan Motivasi Mental Sukses baik untuk personal maupun dalam kelompok, termasuk secara massal di sekolah-sekolah yang berminat. Untuk itu hubungi : 0341 7097071 atau 0812 527 42542 untuk reservasi

Read More......

Minggu, 02 Januari 2011

Bodohkah Anakku?

Sebagai Mind Therapist dan juga Mental Motivator, saya seringkali mendapatkan klien anak-anak sekolah yang dianggap sebagai anak yang bodoh, malas, tidak fokus atau kurang konsentrasi oleh orang tuanya. Dan cap anak yang bodoh ini juga masukan dari guru-guru mereka disekolah. Benarkah anak kita termasuk katagori bodoh?


Dalam kamus saya tidak ada seorangpun anak masuk dalam katagori bodoh. Sesungguhnya yang terjadi adalah sekolah khususnya guru tidak memahami representasi anak didiknya. Representasi disini adalah kecenderungan tipe si anak dalam menyerap apa yang diajarkan oleh gurunya di sekolah, termasuk banyak orangtua yang juga tidak paham representasi anaknya sehingga cara berkomunikasinya seringkali keliru. Tipe anak biasanya cenderung pada Visual, Auditori dan Kinestetik.

Anak yang cenderung Visual adalah anak yang lebih mudah menyerap segala sesuatu dari apa yang dilihat, apa yang diperhatikannya, sehingga biasanya anak tipe Visual pastilah mudah menyerap pelajaran yg diberikan disekolahnya, karena sekolah dan guru pada umumnya sangat mengakomodir tipe visual ini.

Berbeda dengan anak berkecenderungan Auditori dan Kinestetik. Anak Auditori cenderung menggunakan pendengaran sebagai salah satu kecenderungan untuk menyerap segala sesuatu informasi disekitarnya, sedangkan yg bertipe Kinestetik menggunakan rasa dan gerakan untuk bisa menyerap informasi disekelilingnya. Kadangkala guru menganggap anak-anak yg bertipe Auditori dan Kinestetik adalah anak yg tidak bisa fokus, tidak bisa konsentrasi dan seringkali dianggap pengganggu di kelas. Anggapan seperti itu adalah anggapan yg keliru, dan membuat anak-anak yg Auditori ataupun Kinestetik merasakan mereka berbeda dan biasanya konsep dirinya menjadi rendah.

Untuk sekolah yang bersifat sekolah alam, ataupun sekolah yang international sangat mengakomodasi anak-anak yg berkecenderungan bertipe Auditori dan Kinestetik, namun sekolah umum, sekolah negeri pada umumnya tidak mengakomodasi anak-anak Auditori dan Kinestetik. Gurunya Visual, metode pembelajarannya juga porsinya yg besar untuk yang bertipe Visual. Output dari sekolah umum yg cenderung Visual pastilah memberikan nilai akademik yg bagus untuk anak-anak Visual, sedangkan anak tipe yang lain dianggap tidak berprestasi. Biasanya guru memanggil orangtuanya dengan mengatakan bahwa anak mereka tidak fokus saat di kelas, tidak bisa konsentrasi, sering mengganggu temannya dsb.

Pencitraan yg terjadi terhadap anak Auditori dan Kinestetik di sekolah berdasar pada nilai akademik yg kurang akan menciptakan konsep diri mereka rendah, mereka menganggap dirinya memang bodoh, mereka menganggap dirinya berbeda dan bahkan report dari sekolah seringkali ditanggapi orangtua dengan memarahi mereka. Disaat konsep diri rendah ini terbentuk maka seluruh prestasi dan potensi dirinya akan meredup, yg biasanya akan terbawa sampai masa dewasa.

Lalu bagaimana cara mengembalikan konsep diri mereka? Sebenarnya bagi anak yang Auditori dan Kinestetik bisa dicarikan sekolah yg tepat untuk mereka, namun sayang memang mayoritas sekolah di Indonesia tidak mengakomodasinya. Disinilah peran orangtua yg bijak sangat diperlukan. Disaat mereka di sekolah merasa dibedakan dan merasa berbeda maka cara belajar, cara berkomunikasi orangtua harus mengakomodasi tipe anaknya. Bagi yag Auditori biarkan disaat mereka belajar di rumah menggunakan suara, suara musik misalnya. Bagi yg Kinestetik biarkan mereka belajar sambil bergerak dan jangan dipaksa untuk belajar persis sama seperti di sekolah yg mungkin sudah menyiksanya sepanjang waktunya.

Orangtua bisa juga berkonsultasi pada Therapist yang tepat untuk memahami bagaimana parenting yang tepat untuk anak-anak mereka, sehingga bisa berkomunikasi dengan efektif dan tepat dengan putra-putrinya dan bukan menambah trauma serta menurunkan konsep diri si anak semakin terpuruk.

Salam,
Mei Hendra Darma
Egostate Therapist, Hypnotherapist, Mental Motivator

Read More......

Testimoni

Hernawan (Karyawan) : "Membaca ebook bapak Hendra, saya menjadi selalu terinspirasi untuk selalu bersemangat, apalagi bahasa yang ditulis sangat lugas dan membumi. Terimakasih pak saya sudah buktikan manfaatnya.

Agung (Karyawan) : "Awalnya saya ragu untuk membeli e-book bunga rampai motivasi tiada henti, walaupun harganya sangat murah. Namun karena ada sisi amal dari penjualan e-book itu saya akhirnya memesannya. Setelah membaca ternyata isinya sangat menggugah hati saya dan menginspirasi tindakan-tindakan saya dalam meraih tujuan dan kebahagiaan dalam hidup ini. Terimakasih atas motivasi dan inspirasi dari e-book tersebut. Saran saya, sekalian anda beramal miliki segera e-book ini mumpung harganya belum naik.

Pramesti (Mahasiswi) : "saya mahasiswi Unibraw mempunyai problem dalam menyelesaikan skripsi saya. Sebenarnya tinggal sedikit lagi saya bisa lulus namun rasanya berat sekali untuk bisa menyelesaikannya. Teman2 kuliah saya sdh pada lulus dan saya angkatan tahun 2000. Alhamdulillah dengan bantuan dari Solution saya akhirnya mampu merelease hambatan mental saya. Dan di awal bulan November 2007 ini saya berhasil lulus ujian skripsi saya. Thanks God dan Thanks Solution atas bantuannya

Andi (Mahasiswa) : "saya merasakan hal yg luar biasa terjadi pada saya setelah mengikuti therapy di Solution. Semula saya tdk percaya diri dalam menghadapi tantangan dan juga kurang berprestasi, namun setelah ditherapy dan melakukan sub conscious programming saya mampu mengeluarkan potensi diri saya dan saat ini saya bahkan mampu berwirausaha sendiri. Terimakasih atas bantuan dari Solution"

Herman (Pelajar SMU) : "awalnya prestasi belajar saya sangat mengecewakan, seringkali sulit konsentrasi sehingga akhirnya nilai ujian saya jelek. Setelah mengikuti sesi hypnotherapy dari Solution saya mulai bisa berkonsentrasi dan mengakses segala potensi diri dan saya saat ini bisa menduduki rangking di sekolah saya"

Rudy (Manager BUMN) : "Terimakasih saya sampaikan kpd Solution yang telah membantu saya dan team dalam memotivasi diri. Selama ini seringkali saya mengikuti seminar yg diselenggarakan oleh para motivator namun seringkali setelah acara usai motivasi kami kembali ke titik awal seperti semula. Namun setelah mengikuti training Alfa Power for Change & Best Achievement yg diselenggarakan oleh Solution saya dan team mampu mempertahan motivasi diri untuk selalu menghasilkan yg terbaik, khususnya dalam meraih target dari perusahaan"

Susi (Agen Insurance) : "Sebelum saya mengikuti pelatihan Hypnosis in Selling yang diselenggarakan Solution, saya seringkali merasa patah semangat dan selalu terbayang kegagalan saat menjual produk insurance saya. Alhamdulillah setelah mengikuti seminar dari Solution saya mampu membangun personal power saya untuk sukses dan menset mind saya untuk selalu optimis dan Alhamdulillah saya berhasil menjual produk insurance saya dengan lancar"

Lia (Medical Represtative) : "Saya mempunyai problem tidak percaya diri saat berbicara di depan umum, padahal pekerjaan saya diantaranya adalah presentasi dan hal ini menyebabkan saya kesulitan. Dengan bantuan Solution saya bisa menemukan rasa percaya diri dan menghapus ketakutan dan traauma saya saat berbicara di depan umum"