Sebagai Mind Therapist dan juga Mental Motivator, saya seringkali mendapatkan klien anak-anak sekolah yang dianggap sebagai anak yang bodoh, malas, tidak fokus atau kurang konsentrasi oleh orang tuanya. Dan cap anak yang bodoh ini juga masukan dari guru-guru mereka disekolah. Benarkah anak kita termasuk katagori bodoh?
Dalam kamus saya tidak ada seorangpun anak masuk dalam katagori bodoh. Sesungguhnya yang terjadi adalah sekolah khususnya guru tidak memahami representasi anak didiknya. Representasi disini adalah kecenderungan tipe si anak dalam menyerap apa yang diajarkan oleh gurunya di sekolah, termasuk banyak orangtua yang juga tidak paham representasi anaknya sehingga cara berkomunikasinya seringkali keliru. Tipe anak biasanya cenderung pada Visual, Auditori dan Kinestetik.
Anak yang cenderung Visual adalah anak yang lebih mudah menyerap segala sesuatu dari apa yang dilihat, apa yang diperhatikannya, sehingga biasanya anak tipe Visual pastilah mudah menyerap pelajaran yg diberikan disekolahnya, karena sekolah dan guru pada umumnya sangat mengakomodir tipe visual ini.
Berbeda dengan anak berkecenderungan Auditori dan Kinestetik. Anak Auditori cenderung menggunakan pendengaran sebagai salah satu kecenderungan untuk menyerap segala sesuatu informasi disekitarnya, sedangkan yg bertipe Kinestetik menggunakan rasa dan gerakan untuk bisa menyerap informasi disekelilingnya. Kadangkala guru menganggap anak-anak yg bertipe Auditori dan Kinestetik adalah anak yg tidak bisa fokus, tidak bisa konsentrasi dan seringkali dianggap pengganggu di kelas. Anggapan seperti itu adalah anggapan yg keliru, dan membuat anak-anak yg Auditori ataupun Kinestetik merasakan mereka berbeda dan biasanya konsep dirinya menjadi rendah.
Untuk sekolah yang bersifat sekolah alam, ataupun sekolah yang international sangat mengakomodasi anak-anak yg berkecenderungan bertipe Auditori dan Kinestetik, namun sekolah umum, sekolah negeri pada umumnya tidak mengakomodasi anak-anak Auditori dan Kinestetik. Gurunya Visual, metode pembelajarannya juga porsinya yg besar untuk yang bertipe Visual. Output dari sekolah umum yg cenderung Visual pastilah memberikan nilai akademik yg bagus untuk anak-anak Visual, sedangkan anak tipe yang lain dianggap tidak berprestasi. Biasanya guru memanggil orangtuanya dengan mengatakan bahwa anak mereka tidak fokus saat di kelas, tidak bisa konsentrasi, sering mengganggu temannya dsb.
Pencitraan yg terjadi terhadap anak Auditori dan Kinestetik di sekolah berdasar pada nilai akademik yg kurang akan menciptakan konsep diri mereka rendah, mereka menganggap dirinya memang bodoh, mereka menganggap dirinya berbeda dan bahkan report dari sekolah seringkali ditanggapi orangtua dengan memarahi mereka. Disaat konsep diri rendah ini terbentuk maka seluruh prestasi dan potensi dirinya akan meredup, yg biasanya akan terbawa sampai masa dewasa.
Lalu bagaimana cara mengembalikan konsep diri mereka? Sebenarnya bagi anak yang Auditori dan Kinestetik bisa dicarikan sekolah yg tepat untuk mereka, namun sayang memang mayoritas sekolah di Indonesia tidak mengakomodasinya. Disinilah peran orangtua yg bijak sangat diperlukan. Disaat mereka di sekolah merasa dibedakan dan merasa berbeda maka cara belajar, cara berkomunikasi orangtua harus mengakomodasi tipe anaknya. Bagi yag Auditori biarkan disaat mereka belajar di rumah menggunakan suara, suara musik misalnya. Bagi yg Kinestetik biarkan mereka belajar sambil bergerak dan jangan dipaksa untuk belajar persis sama seperti di sekolah yg mungkin sudah menyiksanya sepanjang waktunya.
Orangtua bisa juga berkonsultasi pada Therapist yang tepat untuk memahami bagaimana parenting yang tepat untuk anak-anak mereka, sehingga bisa berkomunikasi dengan efektif dan tepat dengan putra-putrinya dan bukan menambah trauma serta menurunkan konsep diri si anak semakin terpuruk.
Salam,
Mei Hendra Darma
Egostate Therapist, Hypnotherapist, Mental Motivator
Minggu, 02 Januari 2011
Bodohkah Anakku?
Diposting oleh Ir. Mei Hendra Darma MM, CHt di 14.32
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Testimoni
Hernawan (Karyawan) : "Membaca ebook bapak Hendra, saya menjadi selalu terinspirasi untuk selalu bersemangat, apalagi bahasa yang ditulis sangat lugas dan membumi. Terimakasih pak saya sudah buktikan manfaatnya.
Agung (Karyawan) : "Awalnya saya ragu untuk membeli e-book bunga rampai motivasi tiada henti, walaupun harganya sangat murah. Namun karena ada sisi amal dari penjualan e-book itu saya akhirnya memesannya. Setelah membaca ternyata isinya sangat menggugah hati saya dan menginspirasi tindakan-tindakan saya dalam meraih tujuan dan kebahagiaan dalam hidup ini. Terimakasih atas motivasi dan inspirasi dari e-book tersebut. Saran saya, sekalian anda beramal miliki segera e-book ini mumpung harganya belum naik.
Pramesti (Mahasiswi) : "saya mahasiswi Unibraw mempunyai problem dalam menyelesaikan skripsi saya. Sebenarnya tinggal sedikit lagi saya bisa lulus namun rasanya berat sekali untuk bisa menyelesaikannya. Teman2 kuliah saya sdh pada lulus dan saya angkatan tahun 2000. Alhamdulillah dengan bantuan dari Solution saya akhirnya mampu merelease hambatan mental saya. Dan di awal bulan November 2007 ini saya berhasil lulus ujian skripsi saya. Thanks God dan Thanks Solution atas bantuannya
Andi (Mahasiswa) : "saya merasakan hal yg luar biasa terjadi pada saya setelah mengikuti therapy di Solution. Semula saya tdk percaya diri dalam menghadapi tantangan dan juga kurang berprestasi, namun setelah ditherapy dan melakukan sub conscious programming saya mampu mengeluarkan potensi diri saya dan saat ini saya bahkan mampu berwirausaha sendiri. Terimakasih atas bantuan dari Solution"
Herman (Pelajar SMU) : "awalnya prestasi belajar saya sangat mengecewakan, seringkali sulit konsentrasi sehingga akhirnya nilai ujian saya jelek. Setelah mengikuti sesi hypnotherapy dari Solution saya mulai bisa berkonsentrasi dan mengakses segala potensi diri dan saya saat ini bisa menduduki rangking di sekolah saya"
Rudy (Manager BUMN) : "Terimakasih saya sampaikan kpd Solution yang telah membantu saya dan team dalam memotivasi diri. Selama ini seringkali saya mengikuti seminar yg diselenggarakan oleh para motivator namun seringkali setelah acara usai motivasi kami kembali ke titik awal seperti semula. Namun setelah mengikuti training Alfa Power for Change & Best Achievement yg diselenggarakan oleh Solution saya dan team mampu mempertahan motivasi diri untuk selalu menghasilkan yg terbaik, khususnya dalam meraih target dari perusahaan"
Susi (Agen Insurance) : "Sebelum saya mengikuti pelatihan Hypnosis in Selling yang diselenggarakan Solution, saya seringkali merasa patah semangat dan selalu terbayang kegagalan saat menjual produk insurance saya. Alhamdulillah setelah mengikuti seminar dari Solution saya mampu membangun personal power saya untuk sukses dan menset mind saya untuk selalu optimis dan Alhamdulillah saya berhasil menjual produk insurance saya dengan lancar"
Lia (Medical Represtative) : "Saya mempunyai problem tidak percaya diri saat berbicara di depan umum, padahal pekerjaan saya diantaranya adalah presentasi dan hal ini menyebabkan saya kesulitan. Dengan bantuan Solution saya bisa menemukan rasa percaya diri dan menghapus ketakutan dan traauma saya saat berbicara di depan umum"
Agung (Karyawan) : "Awalnya saya ragu untuk membeli e-book bunga rampai motivasi tiada henti, walaupun harganya sangat murah. Namun karena ada sisi amal dari penjualan e-book itu saya akhirnya memesannya. Setelah membaca ternyata isinya sangat menggugah hati saya dan menginspirasi tindakan-tindakan saya dalam meraih tujuan dan kebahagiaan dalam hidup ini. Terimakasih atas motivasi dan inspirasi dari e-book tersebut. Saran saya, sekalian anda beramal miliki segera e-book ini mumpung harganya belum naik.
Pramesti (Mahasiswi) : "saya mahasiswi Unibraw mempunyai problem dalam menyelesaikan skripsi saya. Sebenarnya tinggal sedikit lagi saya bisa lulus namun rasanya berat sekali untuk bisa menyelesaikannya. Teman2 kuliah saya sdh pada lulus dan saya angkatan tahun 2000. Alhamdulillah dengan bantuan dari Solution saya akhirnya mampu merelease hambatan mental saya. Dan di awal bulan November 2007 ini saya berhasil lulus ujian skripsi saya. Thanks God dan Thanks Solution atas bantuannya
Andi (Mahasiswa) : "saya merasakan hal yg luar biasa terjadi pada saya setelah mengikuti therapy di Solution. Semula saya tdk percaya diri dalam menghadapi tantangan dan juga kurang berprestasi, namun setelah ditherapy dan melakukan sub conscious programming saya mampu mengeluarkan potensi diri saya dan saat ini saya bahkan mampu berwirausaha sendiri. Terimakasih atas bantuan dari Solution"
Herman (Pelajar SMU) : "awalnya prestasi belajar saya sangat mengecewakan, seringkali sulit konsentrasi sehingga akhirnya nilai ujian saya jelek. Setelah mengikuti sesi hypnotherapy dari Solution saya mulai bisa berkonsentrasi dan mengakses segala potensi diri dan saya saat ini bisa menduduki rangking di sekolah saya"
Rudy (Manager BUMN) : "Terimakasih saya sampaikan kpd Solution yang telah membantu saya dan team dalam memotivasi diri. Selama ini seringkali saya mengikuti seminar yg diselenggarakan oleh para motivator namun seringkali setelah acara usai motivasi kami kembali ke titik awal seperti semula. Namun setelah mengikuti training Alfa Power for Change & Best Achievement yg diselenggarakan oleh Solution saya dan team mampu mempertahan motivasi diri untuk selalu menghasilkan yg terbaik, khususnya dalam meraih target dari perusahaan"
Susi (Agen Insurance) : "Sebelum saya mengikuti pelatihan Hypnosis in Selling yang diselenggarakan Solution, saya seringkali merasa patah semangat dan selalu terbayang kegagalan saat menjual produk insurance saya. Alhamdulillah setelah mengikuti seminar dari Solution saya mampu membangun personal power saya untuk sukses dan menset mind saya untuk selalu optimis dan Alhamdulillah saya berhasil menjual produk insurance saya dengan lancar"
Lia (Medical Represtative) : "Saya mempunyai problem tidak percaya diri saat berbicara di depan umum, padahal pekerjaan saya diantaranya adalah presentasi dan hal ini menyebabkan saya kesulitan. Dengan bantuan Solution saya bisa menemukan rasa percaya diri dan menghapus ketakutan dan traauma saya saat berbicara di depan umum"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar