Solution Mind Development melayani In House Training, Motivation Training, Outbound Training, Coaching, Counseling, Hypnotherapy baik Personal maupun Corporate hubungi kami untuk temukan solusi ...

Google

Hubungi kami jika membutuhkan jasa motivation training untuk meningkatkan performa team anda, juga sales coaching & life coaching untuk mencapai kondisi puncak dan ikuti paket therapy personal untuk membongkar mental block serta menemukan solusi problematika anda. Kami juga melayani Outbound Training yang dikelola oleh SMD Adventure. We are your Trusted Partner

Jika ingin menjadi Event Organizer kami di lokasi Anda bisa send email ke solution.minddev@gmail.com atau call ke 0341-7097071 atau 0812 527 42542

Kamis, 10 Maret 2011

Niatkan Hal Yang Terbaik Jika Harus Keluar dari Pekerjaan Anda Saat ini

Banyak karyawan yang ingin keluar dari pekerjaannya, atau ada juga yang mengundurkan diri dengan alasan karena lingkungan kerja yang tidak kondusif, tidak nyaman, tidak menjamin karir, tidak cocok dengan atasan, tidak cocok dengan teman sejawat dsb .dsb. Alasan-alasan keluar dari pekerjaan sebagaimana yg saya sebutkan diatas cenderung beraal dari sisi emosinya dan bukan dari nuraninya. Pertanyaannya, apa bedanya jika alasan muncul dari sisi emosi dan dari sisi nurani. O ya jelas beda hasilnya .. Mengapa? Sabar jawabannya di paragraf selanjutnya ...
Saya ingin menceritakan pada Anda pembaca blog saya, bagaimana alasan untuk keluar dari pekerjaan dari sisi emosi dan dari sisi nurani yternyata memberikan hasil yang berbeda walau berasal dari sebuah keputusan yang sama-sama diambilnya yaitu resign

Saya punya 2 teman yang sama-sama karyawan di perusahaan yang sama, perusahaan besar yang mungkin secara rata-rata penghasilannya sudah cukup besar untuk katagori perusahaan di Indonesia. Sebut saja si A dan si B. Si A walaupun gajinya sudah cukup besar, ia merasa bahwa tempat bekerjanya tidak menjamin jenjang karirnya, terlebih merasa ada penilaian yang subyektif dari atasan sehingga ada unsur ketidakadilan. Si A merasa walaupun performansinya bagus tetapi atasan lebih cenderung memilih orang lain yang performanya biasa-biasa saja. Ada rasa ketidak senangan yg muncul di diri si A, termasuk iri mengapa teman yang biasa saja tidak punya potensi dan performa baik bisa menyalip dirinya. Akhirnya faktor emosi yang mendasari keputusannya untuk resign atau mengundurkan diri.

Berbeda dengan si B, walaupun ia juga telah mempunyai gaji yang besar tetapi ada sebuah aktualisasi dirinya yang tidak terpenuhi. Si B cenderung menyukai bagaimana melayani dan memberikan solusi kepada orang lain, solusi yang bermanfaat yang tidak dijumpai di posisinya yang sekarang. Si B pun ingin mengajukan pengunduran diri bukan semata alasan gaji, tetapi bagaimana ia bisa mengaktualisasi diri dan banyak bermanfaat bagi banyak orang. Dan pada akhirnya faktor nuranilah yang mendasari keputusannya untuk resign.

Setelah mereka berdua resign, beberapa waktu yang lalu saya menemui mereka berdua, si A sudah berada di tempat kerja yang baru dengan posisi yang lebih baik dan gaji yang lebih besar dari tempat bekerja sebelumnya, tetapi ia tetap merasakan hal yang berulang terjadi pada dirinya seperti yang dialami ditempat ia bekerja terdahulu. Ada kegalauan yang muncul kembali dan menyebabkan ia ingin mencari pekerjaan yang lebih baik lagi yang pada akhirnya ia harus mengajukan pengunduran diri dari kerja barunya.

Berbeda dengan si B yang mengikuti kata hati nuraninya, ia berhasil menemukan pekerjaan yang bisa mengaktualisasikan dirinya dan memenuhi unsur nuraninya untuk berbagi, bermanfaat pada sebanyak mungkin orang. Walaupun di penghasilannya tidak sebesar di tempat terdahulu, tetapi ternyata ia mengatakan bahwa sekarang rejekinya lebih barokah, ia bisa berhaji, berumroh, berbagi, bersedekah yang tidak bisa dilakukakannya di pekerjaan yang lalu. Ia mengatakan dibalik yang kecil ternyata ada rencana Allah Tuhan yang jauh lebih besar.

Berkaca dari kedua teman saya tadi saya berkesimpulan bahwa niat yang baik dan membaikkan ternyata lebih berperan dalam mengambil dan mendasari sebuah keputusan, niat yang baik dan membaikkan berbuah pada kebaikan dan kebahagiaan yang sesungguhnya. Karena Tuhanlah Yang Maha Tahu apa yang ada di hati makhluknya, termasuk manusia. Pesan saya putuskan segala sesuatu termasuk jika harus keluar dari pekerjaan sekarang adalah semata-mata berasal dari hati nurani dan bukan dari emosi. Dan selalulah berniat bahwa apa yang Anda putuskan adalah demi kesempatan bagi Anda untuk bisa membaikkan banyak orang tidak semata hanya diri sendiri dan keluarga. Disaat keputusan berasal dari nurani dengan niat tulus untuk bermanfaat bagi banyak orang, Tuhan pasti bersama Anda, dan jangan pernah khawatir Tuhan menjamin hidup Anda.

Salam Motivasi,
Mei Hendra Darma
http://hendradarma.com
http://solution-mind-development.blogspot.com

2 komentar:

deew mengatakan...

sebuah tulisan yang cukup bisa menenangkan hati saya yang lagi bingung. saya sendiri sdang mencari2 alasan sbenarnya mngapa saya ingin resign dari pekerjaan saya skg ini pak. alasannya gbungan dari alasan 2 tmn bpk itu..sparuh berdasarkan emosi, sparuh berdasrakan nurani. Tapi ditelusuri lbih dalam ini semua karena nurani. Hati saya memang bukan dibidang ini. smoga smakin jlas jln kdepnnya u saya, dan saya setuju sekali pekerjaan tidak dilihat dari materi. tidak perlu takut, karena Tuhan tetap akan memelihara kita asal niatan kita baik. Terimakasih u sharenya pak ^^

Anonim mengatakan...

Tulisannya mencerahkan sekali pak, sejak lama saya berpikir harus resign, namun terhambat melihat besarnya kebutuhan di depan mata....tetapi hidup memang butuh ketegasan, karena pekerjaan tidak hanya sekesar pekerjaan, pekerjaan adalah jati diri kita, jika kita ingin berubah, kita harus memiliki pekerjaan yang selaras dengan pikiran n idealisme kita

Testimoni

Hernawan (Karyawan) : "Membaca ebook bapak Hendra, saya menjadi selalu terinspirasi untuk selalu bersemangat, apalagi bahasa yang ditulis sangat lugas dan membumi. Terimakasih pak saya sudah buktikan manfaatnya.

Agung (Karyawan) : "Awalnya saya ragu untuk membeli e-book bunga rampai motivasi tiada henti, walaupun harganya sangat murah. Namun karena ada sisi amal dari penjualan e-book itu saya akhirnya memesannya. Setelah membaca ternyata isinya sangat menggugah hati saya dan menginspirasi tindakan-tindakan saya dalam meraih tujuan dan kebahagiaan dalam hidup ini. Terimakasih atas motivasi dan inspirasi dari e-book tersebut. Saran saya, sekalian anda beramal miliki segera e-book ini mumpung harganya belum naik.

Pramesti (Mahasiswi) : "saya mahasiswi Unibraw mempunyai problem dalam menyelesaikan skripsi saya. Sebenarnya tinggal sedikit lagi saya bisa lulus namun rasanya berat sekali untuk bisa menyelesaikannya. Teman2 kuliah saya sdh pada lulus dan saya angkatan tahun 2000. Alhamdulillah dengan bantuan dari Solution saya akhirnya mampu merelease hambatan mental saya. Dan di awal bulan November 2007 ini saya berhasil lulus ujian skripsi saya. Thanks God dan Thanks Solution atas bantuannya

Andi (Mahasiswa) : "saya merasakan hal yg luar biasa terjadi pada saya setelah mengikuti therapy di Solution. Semula saya tdk percaya diri dalam menghadapi tantangan dan juga kurang berprestasi, namun setelah ditherapy dan melakukan sub conscious programming saya mampu mengeluarkan potensi diri saya dan saat ini saya bahkan mampu berwirausaha sendiri. Terimakasih atas bantuan dari Solution"

Herman (Pelajar SMU) : "awalnya prestasi belajar saya sangat mengecewakan, seringkali sulit konsentrasi sehingga akhirnya nilai ujian saya jelek. Setelah mengikuti sesi hypnotherapy dari Solution saya mulai bisa berkonsentrasi dan mengakses segala potensi diri dan saya saat ini bisa menduduki rangking di sekolah saya"

Rudy (Manager BUMN) : "Terimakasih saya sampaikan kpd Solution yang telah membantu saya dan team dalam memotivasi diri. Selama ini seringkali saya mengikuti seminar yg diselenggarakan oleh para motivator namun seringkali setelah acara usai motivasi kami kembali ke titik awal seperti semula. Namun setelah mengikuti training Alfa Power for Change & Best Achievement yg diselenggarakan oleh Solution saya dan team mampu mempertahan motivasi diri untuk selalu menghasilkan yg terbaik, khususnya dalam meraih target dari perusahaan"

Susi (Agen Insurance) : "Sebelum saya mengikuti pelatihan Hypnosis in Selling yang diselenggarakan Solution, saya seringkali merasa patah semangat dan selalu terbayang kegagalan saat menjual produk insurance saya. Alhamdulillah setelah mengikuti seminar dari Solution saya mampu membangun personal power saya untuk sukses dan menset mind saya untuk selalu optimis dan Alhamdulillah saya berhasil menjual produk insurance saya dengan lancar"

Lia (Medical Represtative) : "Saya mempunyai problem tidak percaya diri saat berbicara di depan umum, padahal pekerjaan saya diantaranya adalah presentasi dan hal ini menyebabkan saya kesulitan. Dengan bantuan Solution saya bisa menemukan rasa percaya diri dan menghapus ketakutan dan traauma saya saat berbicara di depan umum"